Senin, 01 Oktober 2018

Tutorial Youtube Simulasi Verilog Rangkaian Adder Menggunakan Proteus dan Prover 0.14


Pengertian Gerbang Logika Dasar dan Jenis-jenisnya– Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk mengubah satu atau beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) Logis. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.
Gerbang Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika Digital pada dasarnya menggunakan Komponen-komponen Elektronika seperti Integrated Circuit (IC), Dioda, Transistor, Relay, Optik maupun Elemen Mekanikal.

  •  Jenis-jenis Gerbang Logika Dasar
Terdapat 7 jenis Gerbang Logika Dasar yang membentuk sebuah Sistem Elektronika Digital, yaitu :
  1. Gerbang AND
  2. Gerbang OR
  3. Gerbang NOT
  4. Gerbang NAND
  5. Gerbang NOR
  6. Gerbang X-OR (Exclusive OR)
  7. Gerbang X-NOR (Exlusive NOR)
Tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input (Masukan) yang menghasilkan Output (Keluaran) Logis disebut dengan “Tabel Kebenaran” atau “Truth Table”.

Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :

  • HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
  • TRUE (benar) dan FALSE (salah)
  • ON (Hidup) dan OFF (Mati)
  • 1 dan 0
Contoh Penerapannya ke dalam Rangkaian Elektronika yang memakai Transistor TTL (Transistor-transistor Logic),  maka 0V dalam Rangkaian akan diasumsikan sebagai “LOW” atau “0” sedangkan 5V akan diasumsikan sebagai “HIGH” atau “1”. (sumber : http://teknikelektronika.com/pengertian-gerbang-logika-dasar-simbol/ )


  • Berikut adalah langkah-langkah membuat rangkaian logika full adder pada software proteus :

Langkah pertama

Install software proteus di laptop / pc, lalu buka proteus dan pilih new project.






Langkah kedua

Jika sudah memulai project baru, klik symbol P yang berada di sebelah kiri pada kolom DEVICES untuk memilih komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat rangkaian yang diinginkan. Pilih komponen-komponen yang akan digunakan untuk membuat rangkaian seperti AND, OR, XOR, LOGICPROBE dan LOGICSTATE. Untuk memudahkan mencari, ketik nama komponen di kolom search. Jika komponen yang diinginkan sudah muncul klik dua kali agar tersimpan pada kolom devices dan window pick devices tidak tertutup ,sehingga kita dapat melanjutkan pencarian komponen yang akan digunakan.









Langkah ketiga

Klik nama komponen pada kolom devices kemudian letakkan komponen-komponen yang diinginkan pada root sheet dan susun sesuai keinginan dan kebutuhan.






Langkah keempat

Selanjutnya untuk melakukan pengawatan (menghubungkan pin / kaki komponen) klik pada salah satu kaki komponen dan kilik sekali lagi pada salah satu kaki komponen lain yang ingin dihubungkan. Lakukan terus sampai semua komponen terhubung dan membentuk sebuah rangkaian. Kemudian beri keterangan power dan ground dengan memilihnya pada menu terminals mode pada bar disamping kiri. Setelah itu letakkan pada rangkaian sesuai yang diinginkan.





Langkah terakhir

Untuk  memperjelas dan mempercantik rangkaian, kalian bisa memberi tulisan-tulisan keterangan dengan 2nd Graphics Mode dengan cara ,mengklik symbol A pada bar di sebelah kiri.


Senin, 19 Desember 2016

Memulai Kembali

Setelah sekian lama tak pernah menyentuh halaman ini, mungkin saat ini adalah saat yang tepat untuk memulai kembali,
Entah karena dorongan keadaan atau karena keinginan hati yang pasti menulis dan selalu menulis setiap hari tanpa publikasi tetap terus dilakukan,
Menulis untuk dipublikasikan, seharusnya menulis yang mengandung manfaat ataupun memberikan informasi penting yang mungkin dapat orang lain manfaatkan sebagai tambahan referensi mereka,
Menulis yang hanya sekedar menulis yang seperti ini mungkin tidak dapat memberikan manfaat apapun dan bagi siapapun,

Back to basic

Sekolah Inklusi,,,
masih tetap ingin dan ada di kota ku ini, tapi tak berdaya pada siapa akan bertanya dan pada siapa akan meminta..
meskipun jelas terpampang dalam Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 70 tahum 2009 Pasal 1 .. yang dimaksud dengan inklusif adalah system penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. 

Jelas dan tegasnya peraturan ini, agaknya tak begitu banyak dimengerti oleh para guru ataupun orang tua murid yang memiliki anak disable istemewa. Kecenderungan guru terus mempertahankan anak didiknya untuk berada  disekolah luar biasa merupakan salah satu faktor kebijakan ini tidak dapat berjalan sebagaimana harapan. Ketakutan dan ketidak tahuan dari orang tua menjadi faktor pendukung lain yang menjadikan peraturan ini jarang tersosialisasi dengan baik.

Padahal jika mau diruntut, di kota tempat saya berdomisili ini, banyak sekali anak-anak disable istimewa yang mempunyai bakat, prestasi serta kemampuan belajar yang dapat melebihi anak-anak pada umumnya. Tapi entah mengapa bakat mereka hanya terbatas digaungkan dalam komunitas-komunitas disable lainnya, dan jarang sekali muncul ke permukaan. Jikalau ada satu dua orang tua yang ingin menjalankan inklusi, ada saja penolakan yang diterima oleh orang tua dari pihak sekolah yang jelas-jelas ditunjuk sebagai sekolah rujukan inklusi, belum lagi rajukan sekolah luar biasa yang sebelumnya, pasti mereka akan memberikan beberapa wejangan yang kadang membuat orang tua mundur secara teratur.

Jika saja semua pihak dapat bergandeng tangan, maka peraturan ini dapat di implementasikan sesuai harapan. Pihak sekolah luar biasa, harusnya dapat menyeleksi murid-murid mereka yang mampu menjalani pendidikan inklusi dan memberikan dukungan dengan cara pendampingan ataupun cara lainnya, sedang pihak sekolah rujukan seharusnya memberikan kesempatan dan selalu melakukan koordinasi dengan orang tua dan sekolah luar biasa untuk mendapatkan berbagai informasi yang mungkin dibutuhkan dalam proses belajar mengajar anak. Dan Pemerintah Daerah harusnya menyediakan tenaga atau guru pendamping bagi anak ketika berada disekolah, yang mungkin dapat ditunjuk dari guru-guru Sekolah Luar Biasa yang membidangi kedisabelan anak.

Ini sih cuman menurut hemat saya saja yang mungkin sok tahu,,
Sekolah Inklusi memang dibutuhkan kehadirannya, untuk membuat anak disabel tetap merasa percaya diri tanpa pernah merasakan perbedaan dan kekurangannya dari anak-anak lain pada umumnya. Go Inklusi Go...


Selasa, 05 Februari 2013

ALAT - ALAT BANTU TUNANETRA


  • TUNANETRA TOTAL
  •  Reglet dan Stylus/Pena


 
 Reglet dan pen adalah alat tertua yag digunakan untuk menulis Braille. Alat ini pertama kali diciptakan oleh Charles Barbier. Keuntungan utamanya adalah portabilitasnya dan harga yang terjangkau.Alat ini terdiri dari 2 plat yang dihubungkan dengan engsel. Plat bawah  mempunyai lubang – lubang tak tembus yang berfungsi sebagai cetakan titik – titik. Plat atas berbentuk lubag – lubang tembus berfungsi sebagai pengarah dalam menulis Braille. Pen yang berbentuk seperti paku digunakan untuk ditusukkan di atas kertas yang telah dipasang pada reglet. Jenis dan bahan alat ini bermacam – macam, namun yang paling banyak digunakan adalah reglet dengan 4 baris dan 27 petak per baris.


  • Mesin Tik Braille


Mesin Tik ini diciptakan oleh David Abraham pada tahun 1951. Penggunaannya pun tak jauh berbeda dengan mesin tik pada umumnya. Hanya saja mesin tik ini mempunyai 6 tombol yang mewakili titik – titik huruf Braille, 1 tombol spasi dan 2 tombol di samping kiri dan kanan untuk menggerakkan kertas. Adapun posisi jari pada saat mengetik, untuk titik 1 ( jari telunjuk  kiri ), titik 2 ( jari tengah ), titik 3 (jari manis kiri ) , titik 4 ( telunjuk kanan ), titik 5 ( jari tengah   kanan ), titik 6 ( jari manis kiri ) dan untuk spasi digunakan ibu jari.


  •  Komputer dengan program Braille dan atau pembaca layar

Komputer yang digunakan oleh tunanetra adalah computer pada umumnya, hanya saja dilengkapi dengan software pembaca layar ( screen reader ), sehingga setiap tampilan pada monitor dapat diterjemahkan dan dibaca dalam bentuk suara yang mudah dipahami oleh tunanetra.
Software screen reader untuk masing – masing OS ( Operation System ) berbeda – beda, untuk OS Windows biasa digunakan Software screen reader JAWS, sedangkan untuk OS Linux digunakan software screen reader ORCHA. 
Untuk program Braille dalam computer dapat digunakan software Braille Converter ataupun software Perky Ducks.

  • Printer Braille

Alat ini juga dikenal dengan nama Braille Embosser, digunakan untuk mencetak data dari computer.Untuk dapat mencetak data menggunakan print ini, data dibuat dengan program pengolahan data seperti Microsoft Word. Kemudian data akan dikonversikan kedalam format Braille menggunakan program aplikasi penerjemah Braille. Program ini yang mengirim file dari computer dalam bentuk tulisan awas ke Braille embersor, sehingga hasil print out menjadi bentuk huruf Braille.




  • Abakus 

Abakus dalam kehidupan sehari – hari kita kenal dengan sebutan sempoa, alat ini biasa digunakan oleh tunanetra sebagai alat hitung. Sistem pengoperasiannya juga sama dengan sistem pengoperasian sempoa.



  • Calculator Bicara


Calculator bicara sistem pengoperasiaannya sama persis dengan calculator pada umumnya, yang membedakan hanyalah pada calculator bicara setiap angka yang muncul dilayar dan perintah yang diberikan diterjemahkan dalam bentuk suara.
 selain itu tombol dan tuuts yang ada bertuliskan lambang - lambang angka dalam huruf braille.




  • Kertas Braille


Sebetulnya dalam menulis Braille tidak diharuskan menggunakan kertas Braille, seorang tunanetra dapat menulis Braille dengan kertas apapun dengan ketebalan minum 75 gram, apabila ia menulis dengan menggunakan reglet. Namun akan berbeda jika seorang tunanetra menulis menggunakan mesin tik dan printer Braille, ia harus menggunakan kertas tebal seperti manila dengan ketebalan minimal antara 150 gram.





  • Penggaris Braille

Penggaris ini penggunaannya sama seperti penggaris lain, hanya saja tulisan yang ada pada permukaan penggaris adalah tulisan Braille dengan pembatas geser sehingga tunanetra mudah menggunakannya.



  • Kompas Bicara


Kompas ini dapat disetting dalam beberapa bahasa, sistem kerjanya seperti kompas lain hanya saja arah mata angin yang dituju akan ditunjukkan dalam bentuk suara.







  •   Pantule


 
Merupakan alat yang digunakan untuk anak – anak tunanetra dalam belajar Braille untuk tahap awal. Pantule biasanya terbuat dari kayu yang dibuat berpetak – petak dimana setiap petak berlubang enam seperti titik – titik pada huruf Braille. Bahan lain yang terdapat pada alat ini adalah paku – paku kecil yang digunakan untuk mengisi lubang pada papan kayu, sesuai dengan koordinasi titik – titik pada huruf Braille. Alat serupa yang mempunyai fungsi sama seperti Pantule adalah Braille Text.


  • Peta dan Globe Timbul

Peta dan globe timbul digunakan layaknya peta pada umumnya, hanya saja pada permukaan yang menggambarkan suatu daerah dibuat timbul dan diberi tanda tersendiri, hal ini dimaksudkan agar tunanetra dengan mudah mengenali tipografi suatu daerah dengan indera perabaannya. 



  •  Alat – alat lain yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan belajar anak tunanetra seperti bentuk asli atau tiruan suatu benda, gambar timbul suatu grafik atau diagram.


  • LOW VISION

Beberapa alat pendidikan yang dapat digunakan untuk membantu anak low vision dalam belajar, antara lain :Kaca Mata atau kaca mata perbesaran

  1. Syand and hand magnifier
  2. Kertas bergaris tebal
  3. Spidol dan atau pen hitam tebal
  4. Buku – buku dengan huruf yang diperbesar
  5. Penyangga buku
  6. Lampu meja
  7. Typoscope
  8. Tape recorder
  9. Bingkai untuk menulis. 



Minggu, 03 Februari 2013

All Girl Power on You



Girl Power sepertinya butuh waktu lama untuk mengungkapkan dan mencari kata - kata yang tepat untuk menjabarkan 2 kata dalam 1 ucapan ini. 
2 minggu mungkin lebih untuk mengumpulkan keberanian dan  pemikiran mengungkapkan kata - kata ini.
Bisa jadi ketika aku posting ini, maka akan terjadi kesalahan penafsiran yang dilabelkan, tapi ya sudahlah tetep saja aku pengen menjabarkan, ga peduli - peduli amat sih ama penafsiran, yang perlu dipedulikan itu yang memang betul - betul perlu kepedulian, bukan yang hanya sok - sok peduli hehehehehe.....

Yap Girl Power, semua bisa dilihat dan diartikan dari sosok yang memang betul - betul punya kekuatan Girl Power itu, dan dialah sosok yang selama ini jadi panutan dalam hidupku, dalam hatiku dan setiap langkah yang mungkin mempengaruhi kisah dan perjalanan hidupku, juga mungkin perjalanan hidup banyak orang.
Kepeduliannya, Kasih sayangnya, caranya memandang hidup dan caranya yang memang betul betul memanusiakan manusia tanpa memandang semua perbedaan.
 Dialah Bunda Theresa sosok yang betul - betul punya segala macam yang dinamakan Girl Power.


Bunda Teresa—biarawati Katolik yang mengabdikan hidupnya menolong orang-orang yang paling miskin dari yang miskin, anak yatim piatu, manusia jompo, orang yang tidak punya rumah; merawat dan menampung penderita HIV/AIDS, lepra, dan TBC; menjalankan program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah di Kalkuta, India—pada awal misi kemanusiaannya sempat dicurigai hendak mengkristenkan warga Kalkuta.

Semasa hidupnya, dalam wawancara majalah Time, Bunda Teresa mengatakan, sebelum ia dan lembaganya, Misionaris Cinta Kasih, mengambil orang-orang yang paling miskin dan paling menderita dari jalan-jalan di Kalkuta, India, untuk dirawat, tidak ada yang peduli terhadap mereka, termasuk pemerintah India. "Kami telah mengambil 54.000 orang dari jalanan Kalkuta, dan 23.000 di antaranya meninggal dalam perawatan kami."

Orang-orang yang tak berdaya itu bukan hanya beragama Kristen, tapi juga Hindu, Buddha, dan Islam. Dan tidak satu kali pun Bunda Teresa mengajak mereka untuk menjadi orang Kristen seperti yang sempat dituduhkan.


Pada tahun 1952, Bunda Teresa membuka Home for the Dying (Rumah bagi Mereka yang Sekarat) pertama di Kalkuta. Dengan bantuan pejabat India, ia mengubah sebuah kuil Hindu yang ditinggalkan menjadi rumah sakit gratis untuk orang miskin. Mereka yang dibawa ke rumah tersebut menerima perhatian medis dan diberikan kesempatan untuk meninggal dalam kemuliaan menurut keyakinan mereka masing-masing. Bagi yang Islam dibacakan Alquran, yang Hindu menerima air dari Sungai Gangga, dan yang Katolik menerima Ritus Terakhir [Wikipedia].

Sosok seperti inilah yang seharusnya dapat dijadikan panutan bagi kaum wanita jaman sekarang. Yang tidak hanya mempedulikan diri sendiri tetapi lebih peduli sesama, yang tidak tergerus pergaulan jaman dan selalu punya prinsip dalam hidup. Dimana semua Girl Power ada dalam dirinya.


Bunda Teresa: 
tetaplah berbuat baik walaupun ...

Orang sering tidak masuk akal dan mementingkan diri sendiri. Maafkanlah mereka.

Jika engkau berbuat baik, orang mungkin menuduhmu punya maksud tersembunyi. Walau begitu, tetaplah berbuat baik.

Jika engkau jujur
​​, orang mungkin akan menipumu. Namun demikian, tetaplah jujur.

Jika engkau menemukan kebahagiaan, orang mungkin iri. Walau begitu, tetaplah berbahagia.

Hal-hal baik yang kau lakukan hari ini mungkin akan dilupakan besok hari. Tapi, tetaplah melakukan hal-hal yang baik.

Berikanlah hal terbaik yang kaumiliki kepada dunia, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Namun begitu, tetaplah berikan yang terbaik dari yang kaumiliki.

Dan ketahuilah, pada akhirnya, semua itu adalah perkara antara kau dan Tuhan, bukan antara kau dan mereka.