- TUNANETRA TOTAL
- Reglet dan Stylus/Pena
Reglet dan pen adalah alat tertua yag digunakan untuk menulis Braille. Alat ini pertama kali diciptakan oleh Charles Barbier. Keuntungan utamanya adalah portabilitasnya dan harga yang terjangkau.Alat ini terdiri dari 2 plat yang dihubungkan dengan engsel. Plat bawah mempunyai lubang – lubang tak tembus yang berfungsi sebagai cetakan titik – titik. Plat atas berbentuk lubag – lubang tembus berfungsi sebagai pengarah dalam menulis Braille. Pen yang berbentuk seperti paku digunakan untuk ditusukkan di atas kertas yang telah dipasang pada reglet. Jenis dan bahan alat ini bermacam – macam, namun yang paling banyak digunakan adalah reglet dengan 4 baris dan 27 petak per baris.
- Mesin Tik Braille
Mesin
Tik ini diciptakan oleh David Abraham pada tahun 1951. Penggunaannya pun tak
jauh berbeda dengan mesin tik pada umumnya. Hanya saja mesin tik ini mempunyai
6 tombol yang mewakili titik – titik huruf Braille, 1 tombol spasi dan 2 tombol
di samping kiri dan kanan untuk menggerakkan kertas. Adapun posisi jari pada
saat mengetik, untuk titik 1 ( jari telunjuk
kiri ), titik 2 ( jari tengah ), titik 3 (jari manis kiri ) , titik 4 (
telunjuk kanan ), titik 5 ( jari tengah
kanan ), titik 6 ( jari manis kiri ) dan untuk spasi digunakan ibu jari.
- Komputer dengan program Braille dan atau pembaca layar
Software screen reader untuk masing – masing OS ( Operation System ) berbeda – beda, untuk OS Windows biasa digunakan Software screen reader JAWS, sedangkan untuk OS Linux digunakan software screen reader ORCHA.
Untuk program Braille dalam computer dapat digunakan software Braille Converter ataupun software Perky Ducks.
- Printer Braille
Alat
ini juga dikenal dengan nama Braille Embosser, digunakan untuk mencetak data
dari computer.Untuk dapat mencetak data menggunakan print ini, data dibuat
dengan program pengolahan data seperti Microsoft Word. Kemudian data akan
dikonversikan kedalam format Braille menggunakan program aplikasi penerjemah
Braille. Program ini yang mengirim file dari computer dalam bentuk tulisan awas
ke Braille embersor, sehingga hasil print out menjadi bentuk huruf Braille.
- Abakus
Abakus dalam kehidupan sehari – hari
kita kenal dengan sebutan sempoa, alat ini biasa digunakan oleh tunanetra
sebagai alat hitung. Sistem pengoperasiannya juga sama dengan sistem
pengoperasian sempoa.
- Calculator Bicara
Calculator bicara sistem
pengoperasiaannya sama persis dengan calculator pada umumnya, yang membedakan
hanyalah pada calculator bicara setiap angka yang muncul dilayar dan perintah
yang diberikan diterjemahkan dalam bentuk suara.
selain itu tombol dan tuuts yang ada bertuliskan lambang - lambang angka dalam huruf braille.
- Kertas Braille
Sebetulnya dalam menulis Braille tidak
diharuskan menggunakan kertas Braille, seorang tunanetra dapat menulis Braille
dengan kertas apapun dengan ketebalan minum 75 gram, apabila ia menulis dengan
menggunakan reglet. Namun akan berbeda jika seorang tunanetra menulis
menggunakan mesin tik dan printer Braille, ia harus menggunakan kertas tebal
seperti manila dengan ketebalan minimal antara 150 gram.
- Penggaris Braille
Penggaris ini penggunaannya sama
seperti penggaris lain, hanya saja tulisan yang ada pada permukaan penggaris
adalah tulisan Braille dengan pembatas geser sehingga tunanetra mudah
menggunakannya.
- Kompas Bicara
Kompas
ini dapat disetting dalam beberapa bahasa, sistem kerjanya seperti kompas lain
hanya saja arah mata angin yang dituju akan ditunjukkan dalam bentuk suara.
- Pantule
Merupakan
alat yang digunakan untuk anak – anak tunanetra dalam belajar Braille untuk
tahap awal. Pantule biasanya terbuat dari kayu yang dibuat berpetak – petak
dimana setiap petak berlubang enam seperti titik – titik pada huruf Braille.
Bahan lain yang terdapat pada alat ini adalah paku – paku kecil yang digunakan
untuk mengisi lubang pada papan kayu, sesuai dengan koordinasi titik – titik
pada huruf Braille. Alat serupa yang mempunyai fungsi sama seperti Pantule
adalah Braille Text.
- Peta dan Globe Timbul
Peta dan globe timbul digunakan layaknya peta pada
umumnya, hanya saja pada permukaan yang menggambarkan suatu daerah dibuat
timbul dan diberi tanda tersendiri, hal ini dimaksudkan agar tunanetra dengan
mudah mengenali tipografi suatu daerah dengan indera perabaannya.
- Alat – alat lain yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan belajar anak tunanetra seperti bentuk asli atau tiruan suatu benda, gambar timbul suatu grafik atau diagram.
- LOW VISION
Beberapa alat pendidikan yang dapat digunakan untuk membantu anak low vision dalam belajar, antara lain :Kaca Mata atau kaca mata perbesaran
- Syand and hand magnifier
- Kertas bergaris tebal
- Spidol dan atau pen hitam tebal
- Buku – buku dengan huruf yang diperbesar
- Penyangga buku
- Lampu meja
- Typoscope
- Tape recorder
- Bingkai untuk menulis.