Selasa, 05 Februari 2013

ALAT - ALAT BANTU TUNANETRA


  • TUNANETRA TOTAL
  •  Reglet dan Stylus/Pena


 
 Reglet dan pen adalah alat tertua yag digunakan untuk menulis Braille. Alat ini pertama kali diciptakan oleh Charles Barbier. Keuntungan utamanya adalah portabilitasnya dan harga yang terjangkau.Alat ini terdiri dari 2 plat yang dihubungkan dengan engsel. Plat bawah  mempunyai lubang – lubang tak tembus yang berfungsi sebagai cetakan titik – titik. Plat atas berbentuk lubag – lubang tembus berfungsi sebagai pengarah dalam menulis Braille. Pen yang berbentuk seperti paku digunakan untuk ditusukkan di atas kertas yang telah dipasang pada reglet. Jenis dan bahan alat ini bermacam – macam, namun yang paling banyak digunakan adalah reglet dengan 4 baris dan 27 petak per baris.


  • Mesin Tik Braille


Mesin Tik ini diciptakan oleh David Abraham pada tahun 1951. Penggunaannya pun tak jauh berbeda dengan mesin tik pada umumnya. Hanya saja mesin tik ini mempunyai 6 tombol yang mewakili titik – titik huruf Braille, 1 tombol spasi dan 2 tombol di samping kiri dan kanan untuk menggerakkan kertas. Adapun posisi jari pada saat mengetik, untuk titik 1 ( jari telunjuk  kiri ), titik 2 ( jari tengah ), titik 3 (jari manis kiri ) , titik 4 ( telunjuk kanan ), titik 5 ( jari tengah   kanan ), titik 6 ( jari manis kiri ) dan untuk spasi digunakan ibu jari.


  •  Komputer dengan program Braille dan atau pembaca layar

Komputer yang digunakan oleh tunanetra adalah computer pada umumnya, hanya saja dilengkapi dengan software pembaca layar ( screen reader ), sehingga setiap tampilan pada monitor dapat diterjemahkan dan dibaca dalam bentuk suara yang mudah dipahami oleh tunanetra.
Software screen reader untuk masing – masing OS ( Operation System ) berbeda – beda, untuk OS Windows biasa digunakan Software screen reader JAWS, sedangkan untuk OS Linux digunakan software screen reader ORCHA. 
Untuk program Braille dalam computer dapat digunakan software Braille Converter ataupun software Perky Ducks.

  • Printer Braille

Alat ini juga dikenal dengan nama Braille Embosser, digunakan untuk mencetak data dari computer.Untuk dapat mencetak data menggunakan print ini, data dibuat dengan program pengolahan data seperti Microsoft Word. Kemudian data akan dikonversikan kedalam format Braille menggunakan program aplikasi penerjemah Braille. Program ini yang mengirim file dari computer dalam bentuk tulisan awas ke Braille embersor, sehingga hasil print out menjadi bentuk huruf Braille.




  • Abakus 

Abakus dalam kehidupan sehari – hari kita kenal dengan sebutan sempoa, alat ini biasa digunakan oleh tunanetra sebagai alat hitung. Sistem pengoperasiannya juga sama dengan sistem pengoperasian sempoa.



  • Calculator Bicara


Calculator bicara sistem pengoperasiaannya sama persis dengan calculator pada umumnya, yang membedakan hanyalah pada calculator bicara setiap angka yang muncul dilayar dan perintah yang diberikan diterjemahkan dalam bentuk suara.
 selain itu tombol dan tuuts yang ada bertuliskan lambang - lambang angka dalam huruf braille.




  • Kertas Braille


Sebetulnya dalam menulis Braille tidak diharuskan menggunakan kertas Braille, seorang tunanetra dapat menulis Braille dengan kertas apapun dengan ketebalan minum 75 gram, apabila ia menulis dengan menggunakan reglet. Namun akan berbeda jika seorang tunanetra menulis menggunakan mesin tik dan printer Braille, ia harus menggunakan kertas tebal seperti manila dengan ketebalan minimal antara 150 gram.





  • Penggaris Braille

Penggaris ini penggunaannya sama seperti penggaris lain, hanya saja tulisan yang ada pada permukaan penggaris adalah tulisan Braille dengan pembatas geser sehingga tunanetra mudah menggunakannya.



  • Kompas Bicara


Kompas ini dapat disetting dalam beberapa bahasa, sistem kerjanya seperti kompas lain hanya saja arah mata angin yang dituju akan ditunjukkan dalam bentuk suara.







  •   Pantule


 
Merupakan alat yang digunakan untuk anak – anak tunanetra dalam belajar Braille untuk tahap awal. Pantule biasanya terbuat dari kayu yang dibuat berpetak – petak dimana setiap petak berlubang enam seperti titik – titik pada huruf Braille. Bahan lain yang terdapat pada alat ini adalah paku – paku kecil yang digunakan untuk mengisi lubang pada papan kayu, sesuai dengan koordinasi titik – titik pada huruf Braille. Alat serupa yang mempunyai fungsi sama seperti Pantule adalah Braille Text.


  • Peta dan Globe Timbul

Peta dan globe timbul digunakan layaknya peta pada umumnya, hanya saja pada permukaan yang menggambarkan suatu daerah dibuat timbul dan diberi tanda tersendiri, hal ini dimaksudkan agar tunanetra dengan mudah mengenali tipografi suatu daerah dengan indera perabaannya. 



  •  Alat – alat lain yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan belajar anak tunanetra seperti bentuk asli atau tiruan suatu benda, gambar timbul suatu grafik atau diagram.


  • LOW VISION

Beberapa alat pendidikan yang dapat digunakan untuk membantu anak low vision dalam belajar, antara lain :Kaca Mata atau kaca mata perbesaran

  1. Syand and hand magnifier
  2. Kertas bergaris tebal
  3. Spidol dan atau pen hitam tebal
  4. Buku – buku dengan huruf yang diperbesar
  5. Penyangga buku
  6. Lampu meja
  7. Typoscope
  8. Tape recorder
  9. Bingkai untuk menulis.