Minggu, 03 Februari 2013

All Girl Power on You



Girl Power sepertinya butuh waktu lama untuk mengungkapkan dan mencari kata - kata yang tepat untuk menjabarkan 2 kata dalam 1 ucapan ini. 
2 minggu mungkin lebih untuk mengumpulkan keberanian dan  pemikiran mengungkapkan kata - kata ini.
Bisa jadi ketika aku posting ini, maka akan terjadi kesalahan penafsiran yang dilabelkan, tapi ya sudahlah tetep saja aku pengen menjabarkan, ga peduli - peduli amat sih ama penafsiran, yang perlu dipedulikan itu yang memang betul - betul perlu kepedulian, bukan yang hanya sok - sok peduli hehehehehe.....

Yap Girl Power, semua bisa dilihat dan diartikan dari sosok yang memang betul - betul punya kekuatan Girl Power itu, dan dialah sosok yang selama ini jadi panutan dalam hidupku, dalam hatiku dan setiap langkah yang mungkin mempengaruhi kisah dan perjalanan hidupku, juga mungkin perjalanan hidup banyak orang.
Kepeduliannya, Kasih sayangnya, caranya memandang hidup dan caranya yang memang betul betul memanusiakan manusia tanpa memandang semua perbedaan.
 Dialah Bunda Theresa sosok yang betul - betul punya segala macam yang dinamakan Girl Power.


Bunda Teresa—biarawati Katolik yang mengabdikan hidupnya menolong orang-orang yang paling miskin dari yang miskin, anak yatim piatu, manusia jompo, orang yang tidak punya rumah; merawat dan menampung penderita HIV/AIDS, lepra, dan TBC; menjalankan program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah di Kalkuta, India—pada awal misi kemanusiaannya sempat dicurigai hendak mengkristenkan warga Kalkuta.

Semasa hidupnya, dalam wawancara majalah Time, Bunda Teresa mengatakan, sebelum ia dan lembaganya, Misionaris Cinta Kasih, mengambil orang-orang yang paling miskin dan paling menderita dari jalan-jalan di Kalkuta, India, untuk dirawat, tidak ada yang peduli terhadap mereka, termasuk pemerintah India. "Kami telah mengambil 54.000 orang dari jalanan Kalkuta, dan 23.000 di antaranya meninggal dalam perawatan kami."

Orang-orang yang tak berdaya itu bukan hanya beragama Kristen, tapi juga Hindu, Buddha, dan Islam. Dan tidak satu kali pun Bunda Teresa mengajak mereka untuk menjadi orang Kristen seperti yang sempat dituduhkan.


Pada tahun 1952, Bunda Teresa membuka Home for the Dying (Rumah bagi Mereka yang Sekarat) pertama di Kalkuta. Dengan bantuan pejabat India, ia mengubah sebuah kuil Hindu yang ditinggalkan menjadi rumah sakit gratis untuk orang miskin. Mereka yang dibawa ke rumah tersebut menerima perhatian medis dan diberikan kesempatan untuk meninggal dalam kemuliaan menurut keyakinan mereka masing-masing. Bagi yang Islam dibacakan Alquran, yang Hindu menerima air dari Sungai Gangga, dan yang Katolik menerima Ritus Terakhir [Wikipedia].

Sosok seperti inilah yang seharusnya dapat dijadikan panutan bagi kaum wanita jaman sekarang. Yang tidak hanya mempedulikan diri sendiri tetapi lebih peduli sesama, yang tidak tergerus pergaulan jaman dan selalu punya prinsip dalam hidup. Dimana semua Girl Power ada dalam dirinya.


Bunda Teresa: 
tetaplah berbuat baik walaupun ...

Orang sering tidak masuk akal dan mementingkan diri sendiri. Maafkanlah mereka.

Jika engkau berbuat baik, orang mungkin menuduhmu punya maksud tersembunyi. Walau begitu, tetaplah berbuat baik.

Jika engkau jujur
​​, orang mungkin akan menipumu. Namun demikian, tetaplah jujur.

Jika engkau menemukan kebahagiaan, orang mungkin iri. Walau begitu, tetaplah berbahagia.

Hal-hal baik yang kau lakukan hari ini mungkin akan dilupakan besok hari. Tapi, tetaplah melakukan hal-hal yang baik.

Berikanlah hal terbaik yang kaumiliki kepada dunia, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Namun begitu, tetaplah berikan yang terbaik dari yang kaumiliki.

Dan ketahuilah, pada akhirnya, semua itu adalah perkara antara kau dan Tuhan, bukan antara kau dan mereka.



Huruf Hijaiyah dalam Braille


Seperti telah kita ketahui sebelumnya bahwa huruf alfabet dalam Braille terdiri dari koordinasi 6 titik, maka huruf hijaiyah juga terdiri dari koordinasi enam titik. Koordinasi titik - titikdalam huruf hijaiyah sendiri tidak jauh berbeda dari koordinasi titik braille dalam alfabet, berikut ini tabel koordinasi titik dalam huruf hijaiyah, 

PEDOMAN HURUF HIJAIYAH DALAM BRAILLE

NO
HIJAIYAH
TITIK

NO
HIJAIYAH
TITIK
1
ALIF

1

16
TO

2-3-4-5-6
2
BA'

1-2

17
THO

1-2-3-4-5-6
3
TA’

2-3-4-5

18
‘AIN

1-2-3-5-6
4
TSA

1-4-5-6

19
GHAIN

1-2-6
5
JIM

2-4-5

20
FA

1-2-4
6
KHA

1-5-6

21
QOF

1-2-3-4-5
7
KHO

1-3-4-6

22
KAF

1-3
8
DA

1-4-5

23
LAM

1-2-3
9
DZA

2-3-4-6

24
MIM

1-3-4
10
RO

1-2-3-5

25
NUN

1-3-4-5
11
ZA

1-3-5-6

26
WAU

2-4-5-6
12
SIN

2-3-4

27
HA

1-2-5
13
SYIN

1-4-6

28
LAM ALIF

1-2-3-6
14
SHOT

1-2-3-4-6

29
HAMBYAH

3
15
DHO

1-2-4-6

30
YA

2-4










TANDA BACA DALAM HIJAIYAH                      TITIK
FATKAH                                                                   2
KASROH                                                                 1-5
DHOMAH                                                                1-3-6
TASJID                                                                     6
SUKUN                                                                    2-5

Tabel diatas adalah dasar - dasar bagi pembelajaran awal untuk anak tunanetra yang akan belajar membaca Al Qur'an Braille dengan catatan anak telah mengenal huruf braille dalam susunan alfabet.
Langkah awal yang mungkin dapat kita lakukan adalah memperkenalkan hruf hijaiyah dan pelafasannya secara lisan kepada anak.
Akan lebih baik lagi bila sambil belajar membaca Al Qur'an Braille, anak juga diajarkan untuk menghafal surat - surat dalam Al Qur'an, yang dapat kita mulai dari surat - surat pendek terlebih dahulu.